Pada abad ke-19 hadir seorang yang memiliki
pemikiran cemerlang dan menghebohkan dunia pemikiran eropa. Dengan kritik yang
radikal pada moralitas dan agama di Eropa, ide filosofis, politik dan sosial
yang berhubungan dengan modernitas. Kritiknya mencoba membangunkan setiap orang
yang terlena dengan kesadaran palsu yang melanda masyarakat Eropa pada saat
itu, ia adalah Friedrich wilhelm Nietzsche yang kecemerlangangan ide-idenya berdampak
besar pada pemikir abad ke-20 sampai awal abad ke-21.
Friedrich Wilhelm Nietzsche lahir pada 15
Oktober 1844 di kota rocken, Jerman. Putra dari Karl Ludwig yang berprofesi
sebagai pendeta di kota Lutheran dan menghembuskan napas terakhirnya pada tahun
1850 saat usia Nietzsche lima tahun dan membuat keluarga Nietzsche pindah ke
kota Naumburg. Di sebuah rumah yang dihuni oleh ibu bernama Franziska Nietzsche,
nenek , dua bibi dan adik perempuannya bernama Elisabeth Forster Nietzsche
bersama merekalah Nietzsche menghabiskan masa kanak-kanaknya. Mei 1869 menjadi
puncak kecemerlangan karir akademisnya dimana pada bulan tersebut Nietzsche
dipanggil untuk menjadi pengajar di
Basel mengampu filologi klasik di usianya 24 dan menjadi yang paling
muda yang pernah ditunjuk untuk memegang jabatan tersebut.
Nietzche
bertemu dengan Richard Wagner seorang musisi
sejak pindah ke kota Basel, dan
Villa Tribschen di Lucerne Nietzsche sering
menjadi tamu untuk mengunjungi
Wagner sejak saat itulah mereka bersahabat sampai pertengahan tahun 1870. Buku The
Birth of Tragedy out the Spirit of Music 1872 adalah buku pertama yang lahir
dari persahabat mereka, buku ini di persembahkan Nietzsche kepada Wagner yang
didalamnya memuat cerita hubungan antara seni dan penderitaan hidup. Dari
pendalaman tragik antara semangan Apollonian (Dewa Matahari) dan Dionysian
(Dewa Anggur).
Setelah buku tersebut terbit persahabat Nietzsche
dan Wagner menjadi renggang pada tahun 1876. Faktor lainnya juga karena
kesehatan nietzche yang mulai menurun hingga memaksanya harus cuti dari basel
tahun 1876-1877. Sejak saat itu Nietzsche
mulai mengubah haluan kritiknya pada moralitas dan budaya tradisional yang
didukung oleh seorang teman bernama Paul Ree. Dari penalaran kritik ini
Nietzche membuahkan hasil berbentuk sebuah buku yang berjudul Human , All
too Human dengan subjudul “buku untuk orang yang berjiwa bebas” dan terbit
tahun 1878. Dengan tegas Nietzsche mengkritik kultur Jerman , Idealisme dan
paling utama tentang seni jerman yang pada saat itu Wagner begitu populer, dan
ditahun ini juga adalah akhir persahaban Nietzsche dengan Wagner.
Selama cuti kesehatan Nietzsche tidak membaik,
sampai di tahun 1879, memaksanya untuk mengundurkan diri dari jabatannya
profesor di Basel. Menariknya, setelah
tahun 1879 justru Nietzsche menjadi lebih produktif dikarenakan tidak terikat
oleh konstitusi akademik. Tulisan-tulisannya berkembang dengan gaya khas Nietzsche
sendiri, sesudah tahun itu hampir setiap tahun karyanya diterbitkan. Mulai dari
Tahun 1881 karya Daybreak terbit yang bersubjudul “refleksi tentang
prasangka-prasangka moral” adalah kumpulan hasil pengamatannya yang kritis itu
terhadap psikologi dan moral. Karya lain terbit pada tahun 1882 “The Gay
Science dan “Thus Spoken Zarathustra” terbit ditahun 1883, “Beyond an Evil”
karya yang Nietzshe sebut sebagai sari filsafat dari karya sebelumnya terbit
tahun 1886, bersubjudul “ pengantar menuju filsafat masa depan”, selanjutnya karya “On the Genealogy of
Morality” yang memuat isi kupasan
asal-usul moral terbit pada tahun 1887. Dan di akhir periode kesuburan
intelektualnya, lahir karya “Twilight of the Idols, or how to Philosophize with
a Hammer” tahun 1888, dan pada tahun yang sama juga “ The Wagner Case: A
Musician’s Problem, The Anthichrist: Curse on Christianity, dan Biografi
intelektual Nietzsche “Ecce Homo: Or How One Becomes What One Is” yang beliau
tulis sendiri, dan dua karya terakhir “The Antichrist” terbit 1895 dan “Ecce
Homo” terbit tahun 1906 keduanya terbit setelah Nietzche meninggal.
Nietzche tidak sempat menikah tetapi pernah
menjalin hubungan dengan seorang
mahasiswi rusia bernama Andreas Salome dan berakhir dengan memilukan, Nietzche
pernah bercita-cita untuk hidup bersama, akan tetapi tetapi Salome memilih
seorang laki-laki lain yaitu Pual Ree dan meninggalkan Nietche ke Berlin pada
tahun 1883. Dan Nietzsche mulai mengalami gangguan mental tahun 1889 saat
usianya 44 tahun.
Dalam upaya memeulihkan kesehatannya Nietzche
menjalani hidup dengan berpindah-pindah tempat tinggal menghabiskan Musim
dingin di mediterania kemudian ketika musim panas Nietzsche ke Swiss, tetapi
gelaja penyakit yang ia indap semacam tumor tetapi dengan pertumbuhan yang
lambat (retro-orbital meningioma)
semakin meningkat sakit kepala dan masalah dalam penglihatan. Dan
Nietzche mengobati penyakitnya di Basel dan Jena setelah pinsan di jalanan Turin pada bulan
Januari 1889 tetapi tidak memberi hasil yang baik dan Nietzsche stroke
disebabkan pneumonia (radang paru-paru) di rawat dirumah oleh adiknya Elisabeth dan ibunya sampai Nietzche menghembuskan Napas
terakhirnya. Elisabeth inilah yang kemudian mendapat warisan arsip pemikiran
Nietzshe tulasan yang belum selesai “The Will to Power” tahun 1901, “The
Artichrist” tahun 1895 dan “Ecce Homo” tahun 1906 ketiga karya ini di terbitkan
oleh Elisabeth.
Itulah sebuah biografi singkat pemikir besar
Wilhelm Friedrich Nietzsche yang karya-karyanya memberi sudut pandang baru
terhadap dunia pemikiran, politik dan sosial.
Referensi
Hardiman F. Budi, Filsafat Modern, dari
Machiavelli sampai Nietzsche, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
Clark, Maudemarie, Nietzsche, on Truth and
Philosophy, Cambridge: Cambridge University Press,1990.
Delauze, Gilles, filsafat Nietzsche, terj.
Basuki Heri Winarno, Yogyakarta: Ikon Teralitera, 2002.
Sunardi, St, Nietzsche, Yogyakarta:
Lkis, cet. VII, 2012
Setyo Wibowo , A., Gaya Filsafat Nietzsche,
Yogyakarta: Galang Press, 2004
Mukhid Abdul, friedrich Nietzsche
Roy Jackson, Narasi, 2020.