Oleh: Wawan Sutaji
bercerita tentang laut
aku hanya akan mengingatmu
yang ingin matahari tenggelam
di sana dan kamu melihatnya
deru ombak memasuki dadaku
tak tentu
aku tak mendengar apapun
kamu diam, menghentikan seluruh kata
suara hati berteriak mengajakku meragu
kesetiaan diuji
tapi ia serupa pagar tembok yang kududuki
dan orang-orang yang telah menentukan tujuannya
cahaya langit memerahkan air dari yang semula putih
Begitu jernih matamu menyimpan masalalu
kemudian menjelaskan diriku
serupa pasir yang menempel disepatumu
sebelum dibersihkan
sebelum melangkah pulang
dan hari benar sudah malam
seharian raga kita berdekatan
tapi ada yang ingin kutanyakan
apakah hatimu juga diikutsertakan?
Pandeglang, 28 Desember 2024
Tags:
Puisi