Oleh: Wawan Sutaji
setiap hari dalam kalender memliliki sejarah, cerita penting setiap orang masing-masing
aku mengenang pejuang bertumpah darah dan diriku sendiri yang bertahan pada kekosongan
seseorang pernah menjadi bayangan dan bunga tidur di hidupku
ia memiliki banyak pensil warna
tanpa penghapus
gambar-bambar tercipta
tapi aku gagal menghargainya
sampai garis-garis tersambung seperti sumbu dan kecewa perasaan yang menjadi api
tak ada jejak
semua hangus sebelum aku bertanya
tanggal berapa hari saat kamu memilih pergi?
Aku ingin mengingatnya
Bandung, 2020.
Tags:
Puisi