Filsafat Klasik: Pengertian, Tokoh, dan Relevansinya di Kehidupan Modern


Beranda Literasi- Filsafat merupakan warisan intelektual paling berharga yang dimiliki manusia. Ide-ide dasar yang sering kita temui seperti etika, politik, ilmu pengetahuan sampai kebenaran, itu terlahir dari rahim filsafat. Jika melihat dari sejarah, kita akan temukan periode penting dalam filsafat, yaitu Filsafat kelasik, periode yang dimulai sekitar abad ke-6 sampai abad ke-4 SM pada masa Yunani dan Romawi kuno. Dari sinilah dasar-dasar pemikiran rasional pertama kali dirumuskan secara sistematis, inilah sebab yang membuat filsafat klasik menjadi penting. Seperti tidak tergerus waktu, hasil dari perenungan puluhan abad lalu masih menjadi fondasi yang kokoh bagi kehidupan serta ilmu pengetahuan modern. Dalam tulisan ini, kita akan menjawab pertanysan tentang apa itu filsafat klasik, siapa saja filsufnya, kontribusi filsafat klasik bagi dunia serta relevansinya bagi kehidupan kita saat ini


Apa Itu Filsafat Klasik?

Secara ringkasnya, filsafat klasik adalah tradisi berpikir yang berkembang di wilayah Yunani dan Romawi kuno. Kata "filsafat" sendiri berasal dari bahasa Yunani philosophia yang berarti “cinta kebijaksanaan”. Pada masa sekarang ini, kita temukan filsafat bukan hanya membahas pertanyaan abstrak mengenai alam semesta, tetapi juga masuk pada ranah praktis seperti cara hidup yang baik, bagaimana mengatur masyarakat, dan bagaimana manusia mewujudkan kebahagiaan. Hal yang paling melekat pada filsafat klasik adalah keinginan yang kuat dalam menggunakan akal budi sebagai alat memahami realitas, bukan hanya menerima mitos juga kepercayaan yang diwariskan. Hal Inilah yang menjadikan filsafat berbeda dengan tradisi keagamaan atau cerita rakyat pada zaman dulu.


Tokoh-tokoh Penting Filsafat Klasik

1. Socrates (469–399 SM)

Socrates dianggap sebagai “bapak filsafat Barat”.  Sejauh pengetahuan saya Socrates tidak pernah menulis buku, meskipun demikian gagasan-gagasan beliau diajarkan melalui dialog dan pertanyaan-pertanyaan kritis. Metode yang digunakannya disebut dialektika atau elenchus, yaitu menekankan pentingnya bertanya supaya seseorang menemukan kebenaran sendiri. Socrates memiliki keyaakinan bahwa kebajikan sama dengan pengetahuan, dan orang yang benar-benar tahu kebaikan tidak akan melakukan kejahatan.

2. Plato (427–347 SM)

Plato adalah murid Socrates  yang mendirikan sekolah filsafat pertama di dunia Barat (Akademia). teori yang ia kenalkan pada kita yaitu teori “dunia ide”,  maksudnya adalah gagasan bahwa dunia nyata ini hanyalah bayangan dari bentuk-bentuk ideal yang sempurna. dengan begitu ketika berbicata politik, Plato membayangkan negara ideal yang dipimpin oleh “raja filsuf” ( seseorang yang bijak, adil, dan mencintai kebenaran).

3. Aristoteles (384–322 SM)

Meskipun Aristoteles muird Plato, tapi ia memiliki pendekatan berbeda. Aristoteles membawa gagasan yang lebih realistis, yang bertumpu pada pengamatan empiris dan logika. Sejumlah tokoh yang pernah saya temukan dalam bercerita tentang Aristoteles mengatakan kalau aristoteles menulis hampir semua bidang, baik biologi, fisika, etika, hingga seni. Hal menarik lain dari Aristoteles, ia juga memperkenalkan konsep “jalan tengah” atau golden mean, yaitu prinsip keseimbangan hidup sebagai kunci kebahagiaan.

4. Filsuf Stoa dan Epikurean

Selain ketiga nama besar tadi, ada pula suatu aliran yang dikenal Stoa dan Epikurean. Stoa mengajarkan ketenangan batin melalui pengendalian diri dan penerimaan terhadap takdir. Dan Epikurean menekankan pentingnya mencari kebahagiaan sederhana, seperti persahabatan, makanan cukup, dan kehidupan tanpa rasa takut.


Kontribusi Filsafat Klasik Bagi Dunia Modern

Gagasan-gagasan filsafat klasik hingga saat ini masih menjadi fondasi bagi banyak disiplin ilmu dan kehidupan. Saya rasa itulah jawaban mengapa filsafat kelasik masih dipelajari sampai saat ini, kita sebut saja bidang 1. Etika, lahir dari perdebatan para filsut klasik dalam menentukan prinsip tentang bagaimana manuisa hidup dengan baik dan adil, 2. Politik, Ide tentang dasar negara seperti demokrasi, keadilan, dan hukum jadi bahasan pada masa filsafat klasik, 3. Ilmu Pengetahuan, Aristoteles dengan metode pengamatan dan menarik kesimpulan yang sistematis serta logis, menjadi dasar metode ilmiah, 4. Pendidikan, Socrates dengan model pembelajarannya yang berbasis dialog dan berpikir kritis hingga hari ini masih relevan digunakan dalam dunia pendidikan kita. 


Relevansi Filsafat Klasik di Era Modern

Meskipun filsafat klasik lahir ribuan tahun lalu, tapi makna yang terkandung di dalamnya tetap memiliki pengaruh dalam kehidupan kita hari ini. Sebut saja misalnya, 1. Berpikir Kritis, opini bias dan berita palsu begitu banyak kita temukan di era informasi hari ini, maka sebelum menerimanya dengan begitu saja, Socrates telah mengajarkan kepada kita untuk selalu bertanya, 2. Etika Kehidupan, Aristoteles mengajarkan pada kita tentang keseimbangan menjalani kehidupan. Hal ini sangat relevan di tengah gaya hidup modern sekarang, yang penuh tekanan dan tuntutan, 3. Makna Kebahagiaan, aliran Epikurean mengingatkan pada kita bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari banyaknya materi tapi dari hidup sederhana dan relasi yang sehat, 4. Keadilan Sosial, Plato yang telah membangun konsep tentang masyarakat adil, bisa menjadi inspirasi dalam membangun sistem pemerintahan yang lebih baik dalam kehidupan kita saat ini.


Penutup

Filsafat klasik yang kita temukan pada akhirnya bukan sekadar catatan sejarah, tapi warisan yang membentuk cara kita berpikir hingga hari ini. semuanya memberi kita bekal untuk memahami hidup lebih mendalam, baik dari Socrates yang mengajarkan pentingnya bertanya, plato dengan faham Idealismenya sampai pendekatan rasional yang digaungkan Aristoteles. Dunia modern yang kita jumpai hari ini semuanya serba cepat, filsafat klasik mengajak kita menginterupsinya supaya melambat sejenak, bertanya dan mencari makna. Seperti dikutif dari filsuf kuno, pada akhirnya kebahagiaan sejati terletak pada hidup yang diperiksa secara bijaksana.


Wawan Sutaji

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama