Katamu
Katamu kita mendengar
Tapi kenapa kita tak saling
mendengarkan?
Katamu kita melihat
Tapi kenapa kita tidak saling
memperhatikan?
Katamu kita berbicara
Tapi kenapa kita tak saling memberi
tau
Katamu kita merasa
Tapi kenapa perasaan kita tak pernah
bertemu
kita berpikir, katamu
Ya, jawabku
kita benar-benar terlalu berpikir
Kita memilih untuk tuli walaupun
mendengar
kita memilih untuk buta saat saling
bertatap muka
kita memilih untuk untuk bungkam
saat saling mengetahui
kita memilih untuk pergi saat kita
tau ada rasa
Akhirnya pikiranlah yang benar-benar
menuntun arahku dan kamu
Panyabungan, 04/07/18
Aku Kenal Dia
Yang Berjalan Dalam Gelap
Aku kenal dia
yang berjalan dalam gelap
Dan kini
kehilangan arah
Dia cerita,
Sebelum semuanya
menjadi samar dan kabur
Aku pernah hangat
diantara manusia
Hingga pudar
sedikit demi sedikit
Waktu demi
waktu
Lalu aku
mencoba untuk mencari tempat teduh
Tapi tak ada
yang bertahan selamanya
Aku coba untuk
menangis dan tak satupun akan mengusap air mataku kecuali aku
Kaki kecilku
menuntunku ke tempat yang sangat dingin dan gelap, dan kini… disinilah aku
Dunia penuh
kebencian dan kekerasan, aku senang melihat makhluk-makhluk bodoh itu saling
menyakiti
Terkadang aku
tertawa riang dan seketika lupa,
Tapi disini
sangat hampa dan kosong tak bertujuan
Aku merasa
sangat bodoh, Akupun membasuh kebodohanku dengan airmata namun mustahil rasanya
walaupun kedua bola mataku harus membayarnya.
Kini aku merasa
ada yang hilang dari diriku...
Aku berharap,
dari tempat yang sangat dingin dan gelap aku mengharap
Ini semua tak
pernah terjadi
Dan aku tak
ingin berteduh lagi, aku ingin terlahir kembali dan bisa menjadi tempat
berteduh untuk siapapun.
Bandung,
13/09/19
Sial Yang
Malang
Setelah
terlihat pertanda...
Batara surya
lenyap kearah barat,
Kuhisap
dalam-dalam asap sebatang rokok,
Dengan api yang
sudah melewati batasannya; menjamah filter nan suci; membakar bibir tuannya
sendiri.
Sembari
menghembuskan nikmat asap terakhir; aku yang berkiblat kebarat, melirik
detik-detik lenyapnya cahaya, seraya bergumam "sunset sialan..."
Lalu… filter
malang itu, kucampakkan! Kuinjak-injak! Kujejak-jejak, dibumi hingga mati,
Malangnya
nasibmu senjaaa
Malangnyaaa
nasib rokokku.
Dan tak ada
yang tersisa.. Antara aku, senja, asap, mereka dan sekalian alam.
Semuanya
sama-sama meninggalkan,
Entah kenapa?
Tanya mengapa
Untuk apa
masing-masing mengarang cerita? Jika pada akhirnya semua sirna, pergi dan
saling melupakan, begitu saja.
Sungguh sialan
bukan?
Bandung
17/10/19
Tawamu
Aku bukan
pecundang
Maka percayalah
engkau
Boleh saja, kau
sebut aku lelucon
Yang tanpa sadar
Telah menarik
sudut-sudut bibirmu
Yang membuka
Yang mengungkap
Betapa tulus
senyummu
Akui saja ini
aneh
Bukan aku, ada
seseuatu dintara kita
Membuatmu
nampak ceria
Tidak, aku
bukan badut yang bisa kau sewa
Aku tak terbeli
Sebab akulah
tawa
Bahagia, itulah
aku
Jangan
bertransaksi deganku
Karena aku
lebih tulus
Dari hewan
apapun dibumi
Bandung,
4/11/19
Indonesia Kita
Geografis yang
elok nan strategis
Itukah indonesia?
Lantas adat,
budaya, dan bahasa indonesia itu apa??
Yang gugur di
medan perang,
Yang hilang
tanpa jejak,
Yang kelaparan
di surga,
Yang mengigil
dibawah terik mentari
Indonesiakah mereka?
Ataukah yang
berkuasa,
Yang turun
kejalan,
Yang patuh akan
aturanlah yang paling indonesia?
Indonesia,
Nusantara,
Tanah air beta,
Ibu pertiwi,
Bumi pertiwi,
Sang garuda,
Negeri tercinta,
Tanah surga...
Akan habis
sekolam tinta untuk menuliskan namanya
Indonesia
adalah setitik dari percikan Tuhan yang Maha besar..
Sangat luas
bagi kita yang bersyukur
Bandung,
29/05/18