Sajak-Sajak Wawan Sutaji V - Sepohon Mahoni



API DAMAR

 

Hangatnya api damar yang menyala ketika remang tiba

Menampakkan setiap benda pada mata yang terbuka

Sinarnya tenang, tidak begitu terang

Dengan tabah, mampu memberikan kedamaian

 

Begitupun minyak yang menopangnya

Rela diserap sumbu, tanpa sesal menjadi asap lalu mengudara

 

Sinar tenang itu, mengusir pergi gelap malam

Menjangkau sudut-sudut rumah kayu, hingga memancar keluar dari celah bilik bambu

 

Mungkin, suara dari cerita mulut-mulut suci yang menguatkan api berjaga sepanjang malam

Menemani rasa penasaran sebelum mata terpejam.

 

2020

 

GERSANG

 

Ketika terik mengerik terang kulit

Kau taburkan benih di gersang ladang

Keras tanah merah yang belah

Kau basahi dengan harapan

 

Tiada kata, tapi acuh pada sapaan angin

Alunan kicau burung yang serak

Pohon-pohon tak berdaun yang mengeras

Selalu bertanya tentang hujan yang hilang

 

Panas terus memanas

Kering terus mengering

Serak terus menyerak

Sedang angin masih belum tahu kapan hujan pulang.

 

2020

 

SUARA KEINSAFAN

 

Di bersih jubahmu yang putih

Dengarlah hati yang sedih

Hati yang merindu kekasih

Bahkan setiap detik selalu merintih

 

Di lingkar ajaranmu yang benar

Jerit perut tak pernah kau dengar

Perut yang selau bersuar

Bahkan disekelilingmu pun semakin sangar

 

Dia atas sajadahmu yang suci

Air mata kepalsuan tak pernah menyepi

Tetesnya semakin deras tapi penuh benci

Sekali kau cuci sajadahmu semakin mencaci

 

Di dalam iman mu yang gagah

Denyut nadi lehermu semakin serakah

Membungkus rasa dengan kata yang lain

Membuat pikirmu makin tak yakin.

 

Wahai yang hebat merayu Tuhan

Setelah petaka melingkupmu

Mengindahkan manusia itu utama

Jauh lebih berharga dari segalanya.

 

2020

 

BULAN PUCAT

 

Bulan pucat dibelantara yang dingin nan gelap

Semerbak jasmine meluluhkan jiwa yang beku

Membawa bayang semrawut

Menenggelamkan asa kelaut tak berdasar

 

Bulan pucat dibelantara yang dingn nan gelap

Gemuruh sunyi meledakkan hati yang batu

Menggetarkan kelam langit

Mengoyak awan-awan hitam

Menelantarkan ingin ketabah wajah bumi

 

Bulan pucat dibelantara yang dingin nan gelap

Pekatnya pahit mencabik liat empedu

Menghalang alir air penghidupan

Mendidihkan lemak adipose hingga mengudara

 

Bulan pucat dibelantara yang dingin nan gelap

Ceria dan dekaplah keresahan ini.

 

2020


SEPOHON MAHONI

Sepohon mahoni merindang

Mekar dahan di sendi batang

Paling ramah sebagai rumah

Panggung pertunjukan para burung

 

Daun gugurmu hitam berhumus

Diatas tanah digenggam akar

Dari kikis air selokan sawah

Menuju sungai pada musim penghujan

 

Dimusim kemarau kau bayang teduh

Beberapa ranting jatuh

Menjadi pena penghitung hutang

 

Sesorang bersandar padamu

Dengan kabar bahwa padi sudah matang

Tapi pemerintah impor beras besar-besaran

 

Dan kau pun tumbang menjadai beberapa bagian

Yang tersimpan di toko bangunan

Post a Comment

Previous Post Next Post