Syahadat: Yang Mungkin Luput Darinya

 


Tentang definisi syahadat, banyak tokoh yang memberikan pendapatnya. Ada yang memaknainya sebagai syarat sahnya keimanan seperti yang diungkapkan oleh Imam Al-Asyari dan Al-Maturidy, ada juga yang memaknai syahadat sebagai setengah dari iman, karena setengahnya lagi adalah meyakini apa yang diucapkannya seperti apa yang diungkapkan oleh Imam Abu Hanifah. Selain itu, ada Sa’id Hawwa yang memaknai syahadat dengan dua pengertian, pertama melihat dengan mata kepala sendiri, dan yang kedua mengutarakan dengan kesaksian.


Terlepas dari banyaknya pilihan makna yang diberikan oleh tokoh-tokoh di atas, saya menekankan bahwa syahadat bermakna persaksian. Seperti yang diambil dari perspektif bahasa Indonesia yaitu ketika bersaksi berarti sedang “membenarkan", “menguatkan”, dan “menyungguhkan” apa yang dikatakannya.


Seperti yang diketahui bahwa kalimat syahadat dalam bahasa Indonesia adalah “Tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah”. Syahadat dalam penekanan apa yang harus disaksinannya memiliki dua penekanan, pertama menekankan bahwa bersaksi “Tidak ada tuhan selain Allah”. Dan yang kedua bersaksi bahwa “Muhammad adalah utusan Allah”. Khusus persaksian yang pertama, Dr. Bambang Q. Anees menyederhanakan pemahaman itu dengan kalimat “Hanya Allah saja yang Tuhan, yang lain tidak”. Dan kalimat itu menjadi prinsip tauhid pertama bagi seseoang yang mengimani bahwa Tuhan itu ada.


Perlu diketahui, bahwa syahadat tidak hanya sekedar pernyataan atau ucapan biasa, tapi lebih daripada itu ada janji dan sumpah yang tertanam di dalamnya. Artinya, ketika seseorang mengucapkan syahadat, ada efek domino dari pengucapannya itu. Sederhananya, si pengucap harus siap melaksanakan konsekuensi dari apa yang disaksikannya, yaitu harus memenuhi sumpah dan janjinya. Karena kembali lagi pada prinsip dasar sumpah dan janji, keduanya adalah suatu hal yang harus ditunaikan dan ditepati.


Selain itu, salah satu konsekuensi dari kebertauhidan seseorang, adalah Ia harus menjadikan Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu, dan harus mengembalikan kembali kepadanya. Karena dalam kalimat persaskiannyapun “Hanya Allah, dan tiada yang lain”. Yang lain itu, termasuk di dalamnya adalah hawa nafsu.


Imam al-Ghazali pernah bercerita tentang ilmuan pengikut hawa nafsu. Siapa dia? Salah satu dicontohkan Imam al-Ghazali adalah ada orang yang menyatakan diri sebagai faqih (ahli fikih) namun ujub. Orang ini fanatik pada keahliannya, seraya menolak ilmu-ilmu lain yang dianggapnya rendah. Siang-malam ia habiskan meneliti persoalan kecil dalam hukum demi mendebat rivalnya, namun melupakan penyakit yang menempel dalam hatinya sendiri.  Berprasangka bahwa tidak ada ilmu lain yang menarik perhatiannya, kecuali ilmu perdebatan (munadzarah), membela diri, mengalahkan lawan-lawannya demi kehebatannya sebagai ilmuan yang ‘ahli’ fikih. Ilmu tasawwuf, ilmu tafsir, hadis, ilmu lughah dan lain-lain disingkirkan. Sang Hujjatul Islam menyebut orang seperti ini  sebagai maghruur (orang yang tertipu). Semangatnya belajar dan menyebarkan kebenaran, ternyata bukan untuk Allah dan Rasul-Nya. Tetapi untuk ketenaran dirinya di hadapan orang banyak. Dalil pun dicari-cari untuk direkayasa, supaya saingannya tidak bisa menjawab.


Lihatlah betapa perlunya bertawhid atau terus-menerus mengarahkan pikiran dan niat kita hanya kepada Allah. Bahkan para ulama saja disebut punya potensi untuk terjebak pada hawa nafsunya. Kasus ini menunjukkan bahwa hawa nafsu kita dapat membajak keimanan kita dari bertuhan pada Allah tapi bertuhan pada hawa nafsunya.


Di dunia ini ada banyak konsep Tuhan, entah dari agama-agama lain, kepercayaan lain, atau dari pemikiran. Semua itu dianggap ilah yang harus “ditolak”, yang harus diterima, harus diyaini: hanya Allah saja.


Ada saat dalam pikiran kita keraguan akan keberadaan Allah, kasih sayang Allah, dan kemahakuasan Allah, lalu tertartik pada konsep Tuhan dari agama lain atau bahkan tertartik untuk menyimpulkan ‘Allah itu tak ada”. Tolaklah! Tetaplah pada kalimat persaksian, “Hanya Allah saja yang Tuhan, yang lain tidak!”.


Jadi saat bersyahadat dengan kalimat Lailahaillallah, kita sedang “menerima” Allah saja sebagai Tuhanmu dan “menolak” yang lain sebagai Tuhan. Lalu Kita juga sedang berjanji dan bersumpah bahwa seluruh hidup Kita akan diwarnai dengan Allah sebagai Tuhanmu, yang lain tidak.


Karena itulah, seharusnya hidup dan kehidupan berjalan dengan harmonis. Tanpa ada dekadensi moral yang disebabkan ego seseorang yang lebih menuruti apa yang menjadi hawa nafsunya. Adapun misalkan seseorang yang mengaku bersyahadat tetapi tetap hidup memenuhi hawa nafsunya, itu berarti ia tidak, atau belum mengetahui makna dari syahadat yang sesungguhnya.


Dengan syahadat manusia yang beriman bisa kembali kepada makna manusia itu sendiri, manusia autentik yang secara dimensi kemanusiaan, memiliki peran yang salah satunya adalah sebagai khalifah di muka bumi ini untuk menyebarkan kasih dan sayang seperti halnya sifat Tuhan itu sendiri.


Rizki Mohammad

 

57 Comments

  1. Nama : Aditya Rizky Purnama
    Kelas : SOS/I/A
    Tanggapan :
    Dari artikel ini saya mengambil sebuah pelajaran bahwa syahadat itu bukan hanya ucapan biasa namun juga hal yang sangat penting. Syahadat juga menjadi janji atau sumpah siap melaksanakan konsekuensinya. Salah satu nya adalah dengan ketauhidan dan menjadikan Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu.

    ReplyDelete
  2. Nama:Dena Nurliyani
    Kelas:Sos/1/A
    Tanggapan:
    Setelah membaca artikel ini saya dapat memetik sebuah pelajaran bahwa kita harus pandai menjaga hawa nafsu agar keimanan kita terhadap Allah SWT tetap terjaga dan terus menerus mengarahkan hati kita pikiran dan hati kita hanya kepada Allah saja.

    ReplyDelete
  3. Nama : Choirunnisa Diningrum
    kelas: SOS/1/A
    Tanggapan : Setelah membaca artikel ini, saya jadi menyadari makna yang sesungguhnya dari syahadat yang selama ini kita imani. Dengan kita memahami kalimat syahadat ini, bisa menambah ketauhidan dan menambah keyakinan kita terhadap Allah S.W.T serta bisa membantu kita untuk menahan nafsu agar tidak menyimpang dan menyembah kepada selain Allah S.W.T. seperti sebagaimana yang telah penulis tulis pada artikel ini jika kita sudah bersyahadat tetapi hidup dengan memenuhi hawa nafsu, maka kita belum bisa memaknai makna dari syahadat yang sesungguhnya. Dengan adanya artikel ini sangat membantu kita dalam memaknai makna syahadat itu sendiri.

    ReplyDelete
  4. Nama : ASYEU ANUGRAH
    Kelas : SOS/I/A
    NIM : 1218030028
    Tanggapan :
    Syahadat tidak hanya sekedar pernyataan atau ucapan biasa, tapi lebih daripada itu ada janji dan sumpah yang tertanam di dalamnya. Dengan syahadat manusia yang beriman bisa kembali kepada makna manusia itu sendiri, manusia autentik yang secara dimensi kemanusiaan,

    ReplyDelete
  5. Nama : Ade Indriyani
    Kelas : SOS/I/A
    Tanggapan saya tentang syahadat yaitu jika kita sudah mengucapkan syahadat maka kita harus percaya bahwa Allah itu ada dan syahadat termasuk rukun Islam yang pertama. Saat kita mengucapkan syahadat berarti kita sudah berjanji kepada Allah. Kadang kita kalah dengan hawa nafsu kita sendiri banyak orang tidak kuat dengan hawa nafsunya dan terjerumus kedalam hal negatif. Maka dari situ dekatkan diri kita kepada Allah dan jangan pernah menyaingi ilmu Allah.

    ReplyDelete
  6. Nama : Bagas Raditya
    Kelas : SOS/1/A
    Tanggapan : Dari artikel ini saya dapat menyimpulkan bahwa syahadat tidak hanya sekedar pernyataan atau ucapan biasa saja, tapi lebih dari itu syahadat harus juga di pertanggung jawabkan, lalu kita juga harus bisa melawan dan mengontrol hawa nafsu kita, agar kita dapat memperteguh keimanan kita kepada Allah SWT dan tidak kalah dengan hawa nafsu kita sendiri.

    ReplyDelete
  7. Nama: Alfath Zaidanaufal Asheva
    Kelas: SOS/I/A
    Tanggapan: Syahadat memiliki beberapa definisi menurut tokoh agama seperti Imam Al-Asyari dan Al-Maturidy yang mengungkapkan bahwa syahadat merupakan syarat sahnya keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Syahadat juga berupa janji seseorang, dimana seseorang tersebut harus menunaikan dan menepati suatu hal atas dasar janjinya tersebut

    ReplyDelete
  8. Nama: Ainun Siti Nur Zakyah
    Kelas: SOS/I/A
    Tanggapan:
    Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa syahadat itu bukan sekedar ucapan, tetapi syahdat juga bermakna persaksian bahwa sesungguhnya "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" dengan persaksian tersebut berarti kita sudah percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, hal tersebut juga menjadi prinsip tauhid pertama bagi seorang muslim, yakni percaya akan adanya Allah.

    ReplyDelete
  9. Nama: Endah Daniati

    Kelas: SOS/I/B

    Tanggapan:
    Dari bacaan di atas bisa disimpulkan bahwa syahadat bukan hanya sebuah ucapan belaka, namun juga sebuah janji kokoh yang dimana kita langsung berjanji segenap jiwa raga pada allah. Syahadat juga ialah sebagai pengingat diri agar selalu terus mengingat siapa diri kita sendiri, jangan terburu nafsu apalagi tinggi rasa atau bisa dibilang sombong. Tetaplah rendah hati dan menebar kasih sayang. Dan selanjutnya apabila kita berjanji tentulah hukumnya wajib untuk kita tepati,karena pada hakikatnya janji ialah sesuatu yg sudah seharusnya dipenuhi.

    ReplyDelete
  10. Nama: Fajar Nurohman
    Kelas: SOS/I/B
    Tanggapan:
    Setelah membaca artikel diatas dapat disimpulkan bahwasanya syahadat yang berartikan "tidak ada tuhan selain allah dan muhammad adalah utusan allah" ini bukanlah hanya sekedar ucapan belaka, kata syahadat ini memberikan saksi bahwa kita telah mengakui bahwa tuhan hanyalah allah dan utusannya nabi muhammad. Kemudian syahadat ini adalah janji, janji untuk yang beragama islam, maka kita yang beragama islam ini harus menuaikan janji tersebut entah itu dengan melaksanakan ibadah kepada allah dan juga meyakini akan adanya allah swt.

    ReplyDelete
  11. Nama : Hana Nafila Rahma
    Kelas: SOS/I/B
    Tanggapan : Dalam artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa syahadat itu memiliki makna di dalamnnya bukan hanya sekedar ucapan biasa, oleh karena itu perlu untuk mempertanggung jawabkan dan menerima konsekuensi karena kita telah bersyahadat, salah satu kita menerima konsekuensinya yaitu dengan kita bertauhid, menjauhi segala hawa nafsu yang dapat mejauhkan kita dari Allah dan menaati segala perintahNYA.

    ReplyDelete
  12. Nama: Fiola Alvita Zara
    Kelas: SOS/I/B
    Tanggapan: Kita tahu bahwa kalimat syahadat adalah kunci untuk masuk surga, dan arti dari syahadat pun kita dapat mengetahui dan meyakini bahwa hanya Allah lah Tuhan satu-satunya serta Nabi Muhammad SAW adalah utusannya. Mengucapkan kalimat syahadat bukan hanya sekedar ucapan biasa, namun kalimat itu menjadi sebuah janji kita terhadap Allah bahwa kita percaya akan ke Esa -an Allah dan utusannya yaitu Nabi Muhammad SAW. Kalimat ini juga adalah bukti bahwa manusia telah beragama Islam.

    ReplyDelete
  13. Nama: Dede Mela Nurhasanah
    NIM:1218030038
    Kelas: Sos/I/A
    Tanggapan: Menjadi seseorang yang beriman kepada Allah tidak hanya mengucapakan syahadat saja, tetapi harus meyakini makna yang terkandung di dalam syahadat tersebut. Dengan memahami makna nya seseorang akan benar-benar meyakini bahwa Allah itu tuhan yang esa, serta dapat memperkuat keimanan seseorang dan terhindar dari hawa nafsu.

    ReplyDelete
  14. Nama : Hanifah
    Kelas : SOS/I/B
    Tanggapan :

    Dalam artikel tersebut dapat disimpulkan bahwasannya kalimat syahadat bukan hanya sebatas sebuah kalimat atau ucapan biasa namun juga sebuah janji yang harus kita tepati. Kita harus bisa mempertanggungjawabkan janji tersebut dengan mengamalkan dan meyakini kalimat syahadat yang berbunyi "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW itu utusan Allah". Meyakini dengan segenap hati dan jiwa bahwa benar kita mengimani kalimat syahadat dan isi dari kalimat syahadat tersebut. Juga mengamalkan dengan menyandarkan segala perbuatan kepada Allah SWT seperti melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi Larangan-Nya. Dan membuktikan bahwa kita mencintai Nabi Muhammad SAW.

    ReplyDelete
  15. Nama :Elvira Rosdiana
    Nim : 1218030052
    Kelas :SOS /I/B
    Tanggapan:
    Dari artikel diatas dapat di pahami bahwa makna dari syahadat itu adalah kalimat persaksian yang menyatakan keesaan Allah SWT, sebagai seorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan tiada Tuhan yang lain selain Allah, Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi tujuan seseorang, dengan memantapkan dirinya untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan hidup untuk terus beriman dan bertakwa,sebagai manusia perlu ingat bahwasanya semua yang terjadi dalam kehidupan pasti ada pertanggungjawaban nya, ketika seseorang mengikuti hawa nafsu belaka, maka dia belum memaknai arti dari syahadat tersebut, karena ketika sudah mengimani atau memaknai, seseorang tidak akan mengikuti hawa nafsunya sendiri.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  16. Nama : Gulistan balqis ulwani
    Kelas : Sos/I/B
    Tanggapan :
    setelah membaca bacaan diatas dapat diketahui syahadat itu seperti janji. Dimana kita harus melakukan, meyakini, mengamalkan, apa yang sudah kita janjikan. Syahadat bukan sekedar kata biasa karena menurut saya syahadat itu sudah merujuk ke arah akhirat (surga dan negara) dimana itu menjadi tujuan kita hidup. Dengan adanya syahadat, menerima adanya Allah sebagai tuhan dan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul utusan Allah ditambah mengimani, mengamalkan, ataupun bertauhid dalam keadaan sudah syahadat mungkin Allah pun akan menjanjikan surga dengan mudah.

    ReplyDelete
  17. Nama: Indah Rahmatillah
    Kelas: SOS/I/B

    Tanggapan
    Dari bacaan di atas bisa disimpulkan bahwa syahadat bukan hanya ucapan biasa tetapi suatu janji yang sangat penting terhadap Alloh swt, karena dengan syahadat kita harus bisa menyakini bahwa hanya alloh lah satu-satuNya tuhan kita dan Nabi Muhammad utusan-Nya. Apapun yang sudah menjadi keputusan kita, kita harus bisa bertanggungjawab dan menerima konsekuensi atas apa yang telah kita buat lalu kita juga harus senantiasa ber konsisten terhadap apa yang kita pilih.

    ReplyDelete
  18. Nama :Dita Nurhaliza
    Nim : 1218030049
    Kelas :SOS /I/B
    Tanggapan: Setelah membaca artikel diatas dapat dipahami bahwa syahadat bukan hanya sekedar bacaan. Didalamnya ada terdapat janji untuk mengimani dan mengamalkan apa yang sudah kita ucapkan dalam syahadat. Setelah kita membaca syahadat, kita harus bisa mengontrol hawa nafsu dan juga harus bisa mempertanggungjawabkan janji yang ada dalam syahadat tersebut.

    ReplyDelete
  19. nama: Hanifah Abidah
    kelas: sos/I/B
    tanggapan:

    jika sudah bersyahadat maka kecemasan atau ketakutan selain kepada allah itu seharusnya sudah tidak ada. maka setidaknya fenomena yang terjadi seperti bacaan di atas seperti masih sangat terpengaruh oleh hawa nafsu seharusnya sudah tidak ada. setidaknya dengan fenomena di atas orang yang menggugulkan kebenaran pengetahuan selain allah dan tidak bisa bersifat bijak mengenai pengetahuan, dan tidak bisa dalam mengontrol hawa nafsunya maka antara hubungan keimanan syahadat dengan perilaku keislaman mengenai pengetahuan bisa dipertanyakan. allah telah menyerukan kepada manusia agar menghubungkan perilakunya dengan pernyataan keteguhan janjinya kepada allah dalam beriman, salah satunya mengesakan allah dan mempercayai rasul-nya dengan kata lain ialah bersyahadat. orang yang telah ber-ikrar kepada allah, akan tetapi telah melupakan ikrar nya maka termasuk orang yang merugi dan hina.

    ReplyDelete
  20. Nama : Eka Fitri Nur Hamdani
    Kelas : SOS/I/B
    Tanggapan :
    Kalimat syahadat bukan sekedar dibaca melainkan diyakini dan dipercaya. Melakukan apa yang di perintahkan dan menjauhi larangannya. Sebagai manusia yang memiliki hawa nafsu kita harus mampu melawan hal tersebut untuk menepati janji atas apa yang kita yakini. Banyaknya godaan yang ada harus membuat keyakinan kita terhadap Tuhan yang Esa semakin kuat. Dan untuk melakukan itu, kita harus saling menghormati dan menghargai, dan memberikan kedamaian bagi kehidupan manusia.

    ReplyDelete
  21. Nama: Az'zahra Rahmawati
    Kelas: SOS/1/A

    tanggapan saya mengenai bacaan diatas yaitu syahadat merupakan kalimat sumpah dimana kita bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, nabi Muhammad utusan Allah. setelah bersumpah dengan syahadar, kita seharusnya menjauhi larangan Allah dan juga mengikuti perintahnya.

    ReplyDelete
  22. Nama : Ghaida Nazhifah Iskandar
    NIM : 1218030071
    Kelas : SOS/I/B

    Tanggapan :
    Kalimat syahadat merupakan sebuah kalimat yang berisi janji dan sumpah, dan ketika seseorangmengucapkan nya maka harus bertanggungjawab atas janji dan sumpahnya bahwa tiada tuhan selain Allah swt. dan bahwa nabi muhammad saw. adalah utusan Allah swt. Dan Ia harus menjadikan Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu.

    ReplyDelete
  23. Nama: Endang Asti
    Kelas: Sos/I/B
    Tanggapan: menurut saya, ketika seseorang bersyahadat, sesungguhnya ia hanya mengikuti Allah dalam syahadat. Malaikat bersyahadat dengan akalnya tanpa nafsu karena memang ia tidak memiliki nafsu. Sementara manusia memiliki akal dan nafsu sekaligus.
    Namun ketika ia bersyahadat atas ketunggalan Allah, maka dapat dikatakan bahwa akalnya tersebut telah berfungsi mengendalikan nafsunya. Dengan kata lain ia bersyahadat berdasarkan akal serta ilmu dan tentunya didampingi oleh ahli agama. ketiga seseorang itu sudah mengucapkan kalimat syahadat maka ia sudah menerima semua ajaran-ajaran didalamnya, jika seorang itu melanggar ataupun tidak sesuai dengan ajaran maka itu balik lagi kepada urusan ia dengan tuhannya.

    ReplyDelete
  24. Nama : Febriani Nur Haliza
    NIM : 1218030067
    Kelas : SOS/I/B

    Tanggapan:
    Kalimat syahadat merupakan sebuah kalimat yang berisi janaji dimana kita harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang kita ucapkan atau amanah yang telah dibuat dan harus menjadikan Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu harus tahan juga terhadap godaan-godaan yang dapat mempengaruhi iman kita

    ReplyDelete
  25. Nama : Alma Zuhrotul Afipah
    NIM : 1218030018
    Kelas : SOS/1/A
    Tanggapan : Dari artikel tersebut saya mendapat pelajaran bahwa syahadat tidak hanya sekedar pernyataan atau ucapan biasa, tapi lebih daripada itu ada janji dan sumpah yang tertanam di dalamnya. Dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang mengucapkan syahadat, ada efek domino dari pengucapannya itu, si pengucap harus siap melaksanakan konsekuensi dari apa yang disaksikannya, yaitu harus memenuhi sumpah dan janjinya. Karena pada prinsip dasar sumpah dan janji, keduanya adalah suatu hal yang harus ditunaikan dan ditepati. Tak hanya itu konsekuensi dari kebertauhidan seseorang, adalah harus menjadikan Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu, dan harus mengembalikan kembali kepadanya. Jadi syahadat adalah bentuk ketauhidan seseorang dan merupakan bentuk janji yg harus di penuhi sepanuh hati.

    ReplyDelete
  26. Nama : Ilham Fadlilah
    NIM : 1218030085
    Kelas: SOS/I/B
    Tanggapan :
    Menurut saya pribadi, setelah kita bersyahadat disaat itu juga kita sudah berjanji,bersumpah dan percaya bahwasannya "Tiada Tuhan selain Allah" dan "Nabi Muhammad ialah utusan Allah". Dan setelah kita bersyahadat, kita juga harus melaksanakan segala perintah dari Allah SWT dan menjauhi segala larangan-NYA

    ReplyDelete
  27. Nama : gusti zalfa
    NIM : 1218030073
    Kelas : SOS/B/1
    Tanggapan : setelah membaca artikel tersebut saya memahami bahwa syahadat bukan hanya sekedar kata kata, namun syahadat memiliki tanggung jawab didalamnya yang harus diterima Ketika kita mulai bersyahadat.

    ReplyDelete
  28. Nama: Haifa Nurhamidah
    Kelas: Sos/I/B
    Tanggapan:
    Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa syahadat bukan hanya merupakan bacaan atau ucapan, tetapi syahadat merupakan janji dan sumpah kepada Allah. Karena syahadat itu adalah kita meyakini bahwa Allah itu Tuhan satu-satunya. jika kita mengucap syahadat, berarti kita harus siap melaksanakan konsekuensinya, yaitu memenuhi sumpah dan janjinya tersebut.

    ReplyDelete
  29. Nama:hari ardiana falaha
    NIM:1218030081
    Kelas : SOS/B/1

    Dalam artikel di atas saya bisa menyimpulkan bahwasannya syahadat itu sangat penting karna syahadat itu bukan hanya janji tapi harus di tancampakn dam hati umat muslim.karna banyak orang yang ingin hidup dengan syahadat dan meninggalpun nanti dengan syahadat

    ReplyDelete
  30. NAMA : HANI OKTAVIANI
    NIM : 1218030076
    KELAS : SOSIOLOGI/I/B
    TANGGAPAN : menurut saya kalimat syahadat adalah kalimat pengakuan dan penyaksian dengan sebenarnya baik secara lahir maupun batin. dimana dalam pengucapan tidak boleh main main karena kalimat syahadat memiliki arti “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”. keutamaan mempelajari syahadat juga bisa menumbuhkan sifat tawakal dimana kepercayaan hati dengan Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Maka jiwa orang yang selalu bersyahadat akan tenang dan bisa menghadapi segala masalah dengan berserah diri kepada Allah. SWT.

    ReplyDelete
  31. Nama:Fauzan Fathur Rohman
    NIM:1218030066
    Kelas:SOS/I/B
    Tanggapan:
    Tanggapan saya mengenai artikel diatas adalah kalimat syahadat bukanlah hanya sekedar ucapan. Tetapi,merupakan kalimat yang kandungannya harus bisa diterapkan dengan baik serta benar dalam kehidupan nyata. Harus dapat mempertanggung jawabkan sumpah dan janji yang terkandung didalam kalimat syahadat. Dengan demikian hidup dapat berjalan sesuai dengan janji dan sumpah yang kita ucapkan dalam kalimat syahadat.

    ReplyDelete
  32. Fadil Surahman
    1218030058
    Sosiologi/1/B
    Tanggapan saya dalam artikel adalah bahwa syahadat tidak hanya sekedar pernyataan atau ucapan biasa, tapi lebih daripada itu ada janji dan sumpah yang tertanam di dalamnya. Artinya, ketika seseorang mengucapkan syahadat, ada efek domino dari pengucapannya itu. Sederhananya, si pengucap harus siap melaksanakan konsekuensi dari apa yang disaksikannya, yaitu harus memenuhi sumpah dan janjinya. Karena kembali lagi pada prinsip dasar sumpah dan janji, keduanya adalah suatu hal yang harus ditunaikan dan ditepati.

    ReplyDelete
  33. Nama: Firyal AUlya Al-Farouq
    Kelas: SOS/1/B
    NIM: 1218030069
    Dari artikel diatas bisa disimpulkan bahwa syahadat itu sangat penting karena syahadat adalah kunci untuk masuk ke dalam alam keselamatan dan dengan kalimat itu pula manusia dimasukkan ke dalam surga. Jika kalimat ini menjadi kalimat ucapan terakhir dalam hidup duniawi, maka dia pasti masuk surga.

    ReplyDelete
  34. Nama: Fatwa Alya Nur Cantika
    Kelas : Sosiologi/I/B
    NIM :1218030065
    Tanggapan saya terkait artikel diatas ialah mengenai syahadat nah syahadat itu bukan hanya sekedar perkataan yang diucapkan melainkan sebuah janji yang mempunyai konsekuensi yang sangat besar, seperti halnya tauhid nah kita harus benar benar bertauhid dan bisa menguasai hawa nafsu kita

    ReplyDelete
  35. Nama: Husam El Haq Al Maslul
    NIM: 1218030083
    Kelas: Sos/I/B

    Dalam teks tersebut dapat diambil pelajaran dan wawasan bahwa syahadat bukan hanya sekedar ucapan atau syarat dalam memeluk agama islam, akan tetapi syahadat lebih dari itu. Dimana syahadat yang sesungguhnya terutama dalam pengaplikasianya ialah menolak atau bersaksi tidak adanya Tuhan selain Allah dan hidup bertolak ukur atau sesuai dengan apa yang Allah perintahkan kepada pemeluk agama Islam

    ReplyDelete
  36. Nama: Fahrulrozi Maulana
    NIM: 1218030060
    Kelas: SOS/I/B
    Tanggapan:
    Benar sekali apa yang telah dijelaskan dalam artikel bahwasannya syahadat bukan hanya keyakinan akan ucapan atau pernyataan biasa, tetapi lebih daripada itu ada janji dan sumpah yang tertanam di dalamnya. Yang menyebabkan kita harus menyakini akan ucapan itu dengan mengamalkannya. Artinya kita harus yakin semua yang kita kerjakan dan lakukan adalah untuk mencapai keberkahan dan ridho dari Allah semata dan tidak boleh mengingkarinya

    ReplyDelete
  37. Nama: Imam Murobbi

    Kelas: SOS/I/B

    Tanggapan:
    tanggapan saya terkait artikel di atas sangat setuju terkait bagian terakhir yang berisi; dengan syahadat manusia yang beriman bisa kembali kepada makna manusia itu sendiri, manusia autentik yang secara dimensi kemanusiaan, memiliki peran yang salah satunya adalah sebagai khalifah di muka bumi ini untuk menyebarkan kasih dan sayang seperti halnya sifat Tuhan itu sendiri.

    ReplyDelete
  38. Nama: Fadhil Azhar Permana
    Kelas: SOS/1/B
    Tanggapan:
    Berbicara tentang syahadat, sebetulnya banyak sekali versi tafsirannya. Dimulai dari syahadat itu adalah syarat sah nya mausk Islam, sampai dengan syahadat itu sebagai bentuk persaksian. Terlepas dari apapun pertanyaan nya, yang paling penting adalah bagaimana caranya kita melaksanakan dari pada syahadat itu sendiri, bukan hanya sekadar memaknai lantas tidak ada bentuk pengamalan itu sendiri hasilnya akan nihil. Maka, selain mendifinisikan dan memaknai, kita juga harus mengamalkan nilai-nilai dari syahadat itu sendiri

    ReplyDelete
  39. Nama:Iqbal Nurdiansyah
    Nim:1218030090
    Kelas:sos/I/B

    Tanggapan:

    dari artikel diatas dapat kita ambil bahwa syahadat bukan hanya sebuah ucapan atau persaksian terhadap Allah, namun bahwa jika kita sudah meyakini Allah itu satu maka sudah menetapkan dalam hati kita,bahwa Allah itu satu karna itulah kita harus menaati perintah dan larangan nya. Jika kita sudah mengucapkan maka kita harus percaya bahwa allah itu ada di karenakan syahadat merupakan syarat sahnya keimanan kepada allah dan rosul nya,hal tersebut juga menjadi prinsip tauhid pertama bagi seorang muslim yakni percaya akan adanya Allah

    ReplyDelete
  40. Nama: Fadhli Fauzan Ilahi
    Kelas: SOS/1/B
    Tanggapan:
    Sebetulnya syahadat bukanlah sebuah kalimat yang hanya diucapkan oleh setiap ummat islam, tapi lbeih dari itu, esensi dari syahadat itu sangat amat dahsyat maknanya, bagaimana kita bersaksi bahwa segala apapun yang ada di alam semesta ini adalah kehendaknya, kita bersaksi bahwa rasullulah adalah utusan tuhan yang sempurna, yang menuntun manusia pada arah kebaikan, dan sebagainya. pahami esensi, bukan hanya tau isi.

    ReplyDelete
  41. Nama : Fitri Rizki Septiawati
    NIM :1218090070
    Kelas : SOS/1/Sosiologi
    Tanggapan yang saya ambil adalah ya benar bahwa Tauhid itu menjadikan Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu, dan harus mengembalikan kembali kepadanya. Karena dalam kalimat persaskiannyapun “Hanya Allah, dan tiada yang lain”.

    ReplyDelete
  42. Nama : Inayah chairunnisa
    Kelas : Sos/I/B
    Nim :1218030088
    Tanggapan : pelajaran yang dapat di ambil dari artikel tersebut adalah bahwasanya syahadat tidak hanya sekedar pernyataan ataupun ucapan biasa ,tapi lebih dari itu ada janji dan sumpah yang tertanam di dalamnya, dan ketika kita berani mengucapkan itu kita juga harus siap dengan suatu konsekuensinya

    ReplyDelete
  43. Nama: Hanifah Yulmaniar Pputri
    NIM: 1218030079
    Kelas: SOS/I/B
    Tanggapan saya mengenai artikel diatas bahwasanya kalimat syahadat itu berikrar atau beritikad tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak sekadar pengucapan, bersyahadat membuat seseorang harus melakukan kesaksian dan pengakuan tersebut dengan perbuatan yang nyata. dengan menjalankan segala perintah dan larangannya, beriman dan bertaqwa kepadanya. kita lebih berhati hati dalam bertindak dan selalu bertanggung jawab akan sumpah dan janji kita terhadap Allah SWT. seperti yang kita tau kalimat Syahadat merupakan hal pertama yang harus diucapkan jika ingin memeluk agama islam. supaya kita meyakini bahwa tuhan itu hanya satu yaitu Allah swt, tidak ada yang lain dan muhammad adalah utusan allah.

    ReplyDelete
  44. Nama : Irdina Danisyah Rustiadi
    Kelas : Sosiologi/B/I
    NIM : 1218030091

    Dari artikel diatas kita tahu bahwa syahadat tidak hanya sekedar pernyataan atau ucapan biasa tetapi terdapat janji dan sumpah yang tertanam didalamnya, dengan kita memahami kalimat syahadat maka manusia tidak akan terjebak pada hawa nafsu karena hawa nafsu dapat membajak keimanan kita dari bertuhan kepada Allah tetapi bertuhan kepada hawa nafsu. dengan syahadat manusia dapat kembali kepada makna manusia itu sendiri dan menambah ketauhidan serta keyakinan kita kepada Allah.swt .

    ReplyDelete
  45. Nama: Dhine Putri Aulia
    NIM: 1218030044
    Kelas: Sos/I/A
    Tanggapan: pernyataan atau ucapan kalimat syahadat itu merupakan kalimat tauhid yang menjadi pondasi pertama untuk menjadi seorang muslim yang bukan sekedar pengucapan, karena dalam kalimat syahadat itu ada sumpah atau janji, maka jika ada orang yang mengucapkan kalimat syahadat berarti orang itu harus bisa memenuhi janjinya, dan jika tidak berarti harus melaksanakan konsekuensinya. Dalam bersyahadat juga kita harus mengetahui makna yang sesungguhnya. Bersyahadat juga membuat seseorang harus melakukan kesaksian serta pengakuan dengan perbuatannya yang nyata, yaitu dengan beribadah kepada Allah Swt, dan menjauhi larangannya serta mengikuti sunnah Nabi Muhammad Saw.

    ReplyDelete
  46. Nama:Irfan fatkhurrohman
    NIM:1218030092
    Kelas:SOS/I/B
    Tanggapan:
    Dalam artikel tersebut Saya tertarik pada bagian yang menyebutkan Orang belajar dan menyebarkan kebaikan dengan dasar ingin terkenal dan dianggap hebat, bukan karena allah. Saya teringat dengan sabda baginda rasulullah " Barang siapa yang menuntut suatu ilmu seharusnya karena Allah, lalu dia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan tujuan dunia maka ia tidak dapat mencium bau surga". Itu berarti apa yang dia peroleh itu akan sia sia pada akhirnya, meskipun setinggi apapun ilmunya,berapa banyak banyak buku yg dibaca tapi niatnya hanya untuk pujian dan bukan ikhlas karena allah akan sia sia.

    ReplyDelete
  47. Nama: fajar Ihsan Kurnia
    Nim : 1218030061
    Kelas : sos/1/b

    Tanggapan
    Jadi menurut saya syahadat itu bukan hanya dalam pengucapan saja yang harus dilafalkan akan tetapi jauh dari itu syahadat juga adalah sebuah tuntunan yang juga harus kita lafalkan pula didalam hati supaya bisa menjadi sebuah jalan ke dalam sebuah kebenaran yang hakiki.

    ReplyDelete
  48. Nama: Dinar Rahardi Zeniadinova
    NIM:1218030048
    Kelas: Sos/I/B
    Tanggapan: Setelat membaca artikel diatas Menjadi seseorang yang beriman kepada Allah tidak hanya mengucapakan syahadat saja, tetapi harus meyakini makna yang terkandung di dalam syahadat tersebut. Dengan memahami makna nya seseorang akan benar-benar meyakini bahwa Allah itu tuhan yang esa, serta dapat memperkuat keimanan seseorang.

    ReplyDelete
  49. Nama : Dimas Setiawan
    NIM : 1218030047
    Kelas : SOS/I/B

    Tanggapan saya dengan artikel diatas adalah jangan terlalu memaksakan pemikiran kita terhadap sesuatu hal apapun itu selalu benar dan menolak pernyataan orang lain yang belum tentu salah. Artinya dalam hidup kita harus menerima kepluralan dalam segala aspek terutapa pandangan atau pemikiran terhadap agama. Mengenai Syahadat itu berkaitan dengan keimanan, hal tersebut tidak akan bisa terpikir dengan pemikiran biasa melainkan harus dengan ditanamkan dalam hati bahwasanya kalimat syahadat itu merupakan kesaksian kita bahwa kita percaya Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusa-Nya.

    ReplyDelete
  50. Nama: Hansa Nabila Rahmat
    NIM: 1218030080
    Kelas: SOSIOLOGI/1/BTanggapan:
    Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa syahadat itu bukan sekedar ucapan, tetapi syahdat juga bermakna persaksian bahwa sesungguhnya "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" dengan persaksian tersebut berarti kita sudah percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, hal tersebut juga menjadi prinsip tauhid pertama bagi seorang muslim, yakni percaya akan adanya Allah.

    ReplyDelete
  51. Nama : Fachreja Muhammad Zakki
    Nim : 1218030055
    Kelas : SOS/l/B

    Dari artikel yang sudah saya baca ini saya dapat mengerti sebuah pelajaran bahwa syahadat itu bukan hanya sekedar ucapan
    ataupun perkataan biasa, tetapi merupakan hal yang sangat penting tentang seberapa yakin nya kita dengan Allah. Syahadat juga menjadi janji atau sumpah kita siap melaksanakan konsekuensinya, seperti hal nya dengan menjadikan kita percaya kepada Allah sebagai sumber nilai dari segala sesuatu, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah

    ReplyDelete
  52. Nama : Dwi Fitriyani Hartati
    NIM : 1218030050
    Kelas : Sos/I/B

    Pelajaran yang didapat dari artikel diatas adalah kita bersyahadat bukan hanya di ucapkan melalui lisan, namun juga di terapkan dalam hati. agar dapat menepatkan sumpah dan janji yang kita ucapkan dari syahadat itu, namun juga tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk yang tidak luput dari dosa yang dibuat dari hawa nafsunya.

    Namun, barang siapa yang ingin bertaubat, Allah pasti mengampuni nya

    ReplyDelete
  53. Nama :Dian Widiya
    NIM :1218030045
    Kelas :Sosiologi/ A

    Berbicara tentang syahadat banyak sekali tafsiran-tafsiran yang membahas mengenai penjelasannya .Namun dari artikel ini kita bisa ambul bahawa syahadat tidak hanya bisa diucapkan saja melainkan harus ditanamkan dalam hati kita .Dengan menanamkan syahadat dalam hati kita merupakan pengimplementasian rasa yain kita terhadapa Allah SWT dan meyakinkan bahwa tiada tuhan selain Allah .

    ReplyDelete
  54. Nama : Sopiah
    NIM : 1218030196
    Kelas : SOS/1/E
    Tanggapan:
    Mengucap dua kalimat syahadat memiliki konsekuensi bahwa seseorang menjadi Muslim dan harus patuh terhadap hukum-hukum Islam. Dua kalimat syahadat ibarat anak kunci di mana manusia masuk ke dalam alam keselamatan (Islam) dan di masukkan dalam surga saat kalimat itu terucap di akhir kehidupan duniawi.
    Syahadat adalah intisari dari Arkanul Iman (rukun-rukun iman). Mempercayai syahadat adalah membenarkan adanya Allah dan Muhammad yang akhirnya membuat kita percaya dengan Al-Qur’an. Dalam kitab suci ini dijelaskan mengenai iman kepada malaikat, rasul, hari akhir serta qada dan qadar. Akhirnya, melaui syahadat, kita menyempurnakan rukun-rukun iman tersebut.

    ReplyDelete
  55. nama:dewi rahmawati
    nim: 1218030043
    kelas:sos/1a

    pelajaran yang didapat dari artikel diatas adalah ketika kita sudah bersyahadat berarti kita sudah bersaksi bahwa tidak ada lagi tuhan yang wajib diibadahi melainkan allah swt dan menolak tuhan yang lain.

    ReplyDelete
  56. Nama :devianti Fatika sari
    Nim :1218030042
    Kelas :sos/1/a
    tanggapan saya mengenai artikel diatas bahwa setiap umat Islam sudah semestinya memahami arti syahadat. Tidak sekadar memahami arti secara kata, melainkan juga memaknainya untuk dijadikan pegangan hidup. Setelah memaknai syahadat, seorang muslim seharusnya bisa lebih ikhlas dan fokus dalam beribadah pada Allah. Keutamaan membaca kalimat syahadat bisa menumbuhkan sifat tawakal, maka jiwa orang yang selalu bersyahadat akan tenang dan bisa menghadapi masalah dengan berserah diri kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  57. Nama : Annisa Dwi Rahmawati
    NIM : 1218030023
    Kelas : Sos/1/A
    Tanggapan : Sesungguhnya manusia adalah salah satu makhluk Allah yang memiliki hawa nafsu. Kita tidak akan pernah luput dari yang namanya hawa nafsu. Mengucapkan kalimat syahadat berarti kita harus siap dengan konsekuensi yang ada pada kalimat tersebut bahwa kita bersumpah "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah SWT." Iman kepada Allah juga bukan hanya mengucapkan syahadat dengan lisan, tetapi kita juga harus yakin dari hati kita karena jika hanya diucapkan oleh lisan, tetapi hatinya tidak yakin maka kita akan termasuk kedalam golongan orang-orang yang munafik.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post